Pengembangan Budidaya Perikanan Berkelanjutan

Konsep budidaya perikanan berkelanjutan merupakan usaha untuk meningkatkan produksi hasil perikanan dengan cara tidak merusak lingkungan dan bisa terus dilakukan dalam jangka panjang.

Tentang bioflok pada budidaya ikan.

Kegiatan budidaya ikan air tawar dengan sistem budidaya secara intensif akan menyebabkan timbulnya bahan-bahan organik di media pemeliharaan. Dengan adanya bahan organik tersebut  akan menyebabkan kebutuhan air untuk penggantian pada kolam pemeliharaan ikan menjadi besar.

Teknologi budidaya ikan dengan sistem bioflok ini terus berkembang dari tahun-ketahun. Di antaranya, terdapat pemanfaatan bakteri baru dan penggunaan teknologi terkini, serta memperluas penerapannya pada budidaya berbagai jenis ikan ataupun udang.

Berbeda dengan budidaya ikan yang dilakukan secara tradisional, teknologi bioflok ini justru memanfaatkan medium buangan hasil budidaya ikan untuk menghasilkan senyawa yang berguna bagi perkembangan ikan yang dipelihara di media budidaya.

Kegiatan budidaya ikan dengan sistem bioflok merupakan salah satu teknologi baru dalam perikanan budidaya. Budidaya ikan dengan sistem bioflok ini berasal dari adaptasi serta modifikasi teknologi pengolahan limbah lumpur aktif domestik dengan pemanfaatan mikroorganisme. Sistem bioflok ini diadopsi untuk diterapkan pada kegiatan budidaya ikan karena dalam kegiatan budidaya ikan ini biasanya akan menghasilkan produk limbah yang berupa bahan-bahan organik.

Bioflok ini berasal dari kata “bios” artinya kehidupan dan “floc” artinya gumpalan. Jadi pengertian bioflok ini adalah kumpulan berbagai organisme hidup yang didalamnya terdapat bakteri, protozoa, jamur, alga, dan cacing.

Prinsip dari budidaya ikan dengan sistem bioflock yaitu tujuannya unntuk menumbuhkan, mengembangkan, dan menjaga komunitas mikroorganisme atau bakteri yang menguntungkan dalam media budidaya ikan.

Teknologi budidaya ikan sistem bioflock ini sudah dilakukan pada berbagai jenis ikan dan udang. Untuk budidaya ikan, teknologi sistem bioflock ini pertama kali diterapkan pada budidaya ikan nila. Kemudian teknologi sistem bioflok ini berkembang dan mulai diterapkan  pada budidaya ikan jenis lainnya yaitu budidaya seperti ikan lele yang di budidayakan dalam kolam terpal.

Dalam budidaya ikan berteknologi bioflok, gumpalan yang ada di kolam budidaya dapat menjadi makanan bagi ikan yang dipelihara. Teknologi bioflok menjadi sistem budidaya alternatif yang efisien karena pakan yang diberikan pada ikan dapat terus menerus didaur ulang dan digunakan. Semakin berkembangnya teknologi ini, semakin banyak jenis ikan yang dapat dibiakkan dengan pendekatan yang lebih ramah terhadap lingkungan

Teknologi budidaya ikan dengan sistem bioflok ini sipatnya lebih ramah lingkungan. Karena mekanismenya dan prinsip yang dilakukan yaitu dengan cara memanfaatkan mikroorganisme untuk menyerap amonia dan nitrit yang dihasilkan dari sisa pakan yang tidak termakan serta kotoran ikan. Senyawa-senyawa ini secara alami dihasilkan dari proses metabolisme dalam produk perikanan.

Tingkat survival rate ikan yang dibudidayakan dengan sistem bioflok ini terbukti meningkat hal ini disebabkan karena berkurangnya stres pada ikan akibat membaiknya kondisi kualitas  air dan lingkungan budidaya serta terdapatnya penambahan asam amino esensial, asam lemak, dan senyawa nutrisi yang ada di bioflok.

Ikan yang dibiakkan melalui teknologi bioflok lebih tenang dan tidak stress dibanding dibudidayakan pada kolam tradisional. Ikan-ikan akan lebih sehat dan tidak gampang stres, serta memiliki tingkat kematian yang rendah.

"Sektor Agribisnis Perikanan"

Sektor agribisnis perikanan ini mencakup semua aktivitas yang berhubungan dengan budidaya, penangkapan, pengolahan, dan distribusi ikan serta produk-produk perikanan lainnya.

Perikanan