Analisis Usaha Mpek-mpek ikan Salem
Penulis : Ruliyandi
Potensi produksi perikanan di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia, baik produksi dari perikanan tangkap maupun produksi dari perikanan budidaya. Hasil dari produksi perikanan tersebut selain dikonsumsi dalam bentuk ikan segar juga dikonsumsi dalam bentuk yang telah diolah. Produk olahan ikan adalah produk yang dibuat dari ikan atau bagian-bagian ikan yang telah mengalami proses pengolahan, seperti pengeringan, pengasapan, perebusan, penggaraman, pengacaran, pengalengan, pembekuan, fermentasi, dan lain-lain.
Produk olahan ikan memiliki beberapa keuntungan, seperti meningkatkan nilai tambah dan ekonomi produk ikan, memperpanjang usia simpan ikan, memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar, serta meningkatkan kandungan gizi dan rasa ikan.
Ikan laut ataupun ikan air tawar dikonsumsi bukan hanya dalam bentuk ikan utuh tetapi dapat pula dikonsumsi dalam bentuk yang telah diolah. Pelumatan daging/Surimi merupakan jenis kegiatan pengolahan yang salah satu hasil dari produk olahan tersebut adalah Mpek-mpek. Mpek-mpek merupakan produk makanan khas Kota Palembang yang telah terkenal dan beredar luas ke seluruh Indonesia.
Bahan baku ikan dalam membuat mpek-mpek bisa dari ikan salem, ikan tenggiri, ikan kakap merah, ikan Gabus. Ikan Salem (Scomber japonicus) dengan nama lain mackerel pasifik merupakan spesies ikan famili Scombridae.
Pada artikel ini ditulis bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dari usaha produk olahan ikan berbahan baku ikan Salem yaitu produk Mpek-mpek Kapal Selam dan produk Mpek-mpek Lenjer di unit usaha pengolahan ikan Cek Noer.
Unit Pengolahan Ikan Cek Noer beralamat di Kampung Leuwianyar Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian studi kasus dan analisis deskriptif kuantitatif sebagai analisis yang digunakan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling.
Analisis Teknis Produksi
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai teknis olahan berbahan baku ikan Salem di Unit Pengolahan Ikan Mpek-mpek Cek Noer.
Analisis teknis produksi yang dianalisis adalah:
1. Lokasi dan Lingkungan Sarana Produksi, Lokasi Mpek-mpek Cek Noer startegis karena tidak mengganggu kegiatan proses masuk dan keluarnya barang produksi.
2. Peralatan Pengolahan, Peralatan yang digunakan di Mpek-mpek Cek Noer bersifat tradisional. Pemeliharaan meliputi pembersihan peralatan dilakukan setelah selesai produksi.
3. Fasilitas Sanitasi di mpek-mpek Cek Noer menggunakan air yang berasal dari sumber air Ledeng untuk melakukan produksi serta membersihkan peralatan.
4. Penyimpanan Setelah proses produksi, produk berupa olahan ikan harus mendapat penanganan yang baik agar produk tersebut tahan lama dan memiliki kualitas yang baik.
7. Pengemasan dan Labelling, Pengemasan yang dilakukan pada produk di Mpek-mpek Cek Noer menggunakan kemasan plastik yang berbahan PE (Polyethilen) yang sifatnya transparan dan tahan terhadap suhu pendingin. Labelling pada produk di Mpek-mpek Cek noer tercantum dalam kemasan yang mengandung konten; jenis produk, netto, komposisi produk.
Analisis Biaya
Biaya Produksi
Harga bahan baku ikan salem dalam bentuk ikan segar didapatkan dari pasar tradisional, adalah sebesar 3 kg masing-masing 1,5 kg bahan baku untuk mpek-mpek kapal selam dan mpek-mpek Lenjer sebesar Rp. 52.500,-. Biaya tetap untuk kedua produk Mpek-mpek kapal selam dan mpek-mpek lenjer sama yaitu sebesar Rp. 11.631,- per harinya. Biaya Variabel produk Mpek-mpek kapal selam adalah sebesar Rp. 287.683,- per hari sedangkan produk Mpek-mpek lenjer Rp 262.681,- per harinya. Biaya total produk Mpek-mpek kapal selam adalah sebesar Rp. 299.314,- perhari sedangkan produk Mpek-mpek Lenjer Rp. 274.312,- per hari.
Penerimaan dan Keuntungan
Penerimaan usaha produk Mpek-mpek Kapal Selam adalah sebesar Rp. 408.000,- per hari, sedangkan produk Mpek-mpek Lenjer sebesar Rp. 390.000,- . Keuntungan yang diperoleh untuk produk Mpek-mpek yaitu sebesar Rp. 108.686,- per hari atau sebesar Rp. 3.260.580,- per satu bulan dan keuntungan untuk produk Mpek-mpek Lenjer yaitu sebesar Rp.115.688,- per hari atau sebesar Rp 3.470.640,- per satu bulan.
Break Even Point (BEP)
BEP produksi produk Mpek-mpek Kapal Selam adalah 18 kemasan dan BEP Produksi produk Lenjer adalah 21 kemasan, artinya pada nilai tersebut penjualan mengalami titik impas. BEP harga produk Mpek-mpek Kapal Selam dengan penjualan Rp. 17.000,- per kemasan adalah Rp. 12.471 dan BEP harga produk Mpek-mpek lenjer dengan penjualan Rp. 13.000,- per kemasan adalah Rp. 9.144,- artinya nilai tersebut adalah nilai yang diperlukan untuk mencapai titik impas.
Benefit Cost Ratio (BCR)
Nilai BCR produk Mpek-mpek kapal selam adalah 1,36 dan nilai BCR Mpek-mpek lenjer adalah 1,42 artinya setiap biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.000 maka diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.360 untuk produk Mpek-mpek Kapal selam dan produk Mpek-mpek lenjer Rp. 1.420.
Setelah di analisis maka keuntungan untuk produk mpek-mpek Kapal Selam sebesar Rp. 3.260.585,-/bulan dan produk mpek-mpek Lenjer Rp. 3.470.626,-/bulan. Usaha produk Mpek-mpek kapal selam memiliki nilai B/C ratio 1,36 dan produk mpek-mpek lenjer memiliki nilai B/C ratio 1,42 artinya kedua produk layak diusahakan. Usaha produk mpek-mpek Kapal Selam perlu menjual minimal 18 kemasan/hari sedangkan produk lenjer minimal 21 kemasan/hari.